PONOROGO - Bupati Sugiri Sancoko menyadari dilantik saat pandemi tentu berbeda dibanding pada situasi normal.
Oleh karenanya, begitu dilantik Kang Giri berupaya melakukan terobosan. "Kami dilantik pada saat pandemi sehingga kami harus keluar dari kebiasaan atau out of the box," ungkap Kang Giri, Selasa.
Tahap pertama, ia berupaya menciptakan hello effek dengan tata kota yang beradab.
"Pertama kita ingin menorehkan kota yang beradab dengan tata kota tertata indah rapi sehingga bisa menjadi contoh sopan santun, sumbu ekonomi, pariwisata dan budaya," sebutnya.
Namun, pada saat itu duit tidak ada karena APBD belum bisa dianggarkan diketok oleh era sebelumnya.
Di hadapkan pada situasi yang tidak normal itu, Kang Giri terinspirasi untuk menggerakkan kembali gotong royong. Termasuk dalam membangun face off HOS Cokroaminoto.
"Kami gambar sepeti DED dibagi per section, pemerintah tidak menerima serupiah pun. Karena dikerjakan sendiri langsung oleh para partisipan. Ketika selesai diserahterimakna kepada kami untuk dokumen dan itu menjadi aset negara. Ada serah terima itulah model gotong royong," ungkapnya.
Kang Giri berharap, model pembangunan gotong royong ini menggelora di Ponorogo. "Ini penting agar menjangkiti semua hiruk membangun Ponorogo secara partisipatoris," tandasnya.
"Pembangunan partisipatoris menjadi model kerjasama implementatif dalam tata kota maupun lainnya," pungkasnya. (agus rifai)
COMMENTS