Bupati Ponorogo (tengah) saat menghadiri HUT PGRI ke-76 Tahun dan HGN 2021 |
PONOROGO - Ketua PGRI Ponorogo, H. Prayitno mengatakan hingga kini dunia pendidikan belum berjalan dengan penuh. Hal itu karena adanya pandemi Covid-19. Bahkan, sejumlah guru pun terkena dampaknya.
"Pada masa pandemi ini, kita kehilangan 29 guru dan pengawas terbaik, semoga senantiasa mendapat tempat yang terbaik," ungkap Prayitno dalam tasyakuran dalam rangka peringatan HUT PGRI Ke 76 sekaligus Hari Guru Nasional 2021 yang digelar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Ponorogo, Rabu (8/12/2021).
Ia berharap, pandemi segera berakhir. "Sehingga kegiatan belajar mengajar pulih seperti sediakala," harapnya.
H. Prayitno mengatakan, pandemi mengubah paradigma pendidikan menjadi lebih maju dengan tekhnologi. Meskipun, tekhnologi tidak bisa menggantikan kehadiran guru.
"Sentuhan guru adalah sentuhan hati nurani sebagai kasih sayang kepada para putra putrinya. Tugas guru bukan hanya sekadar mencerdaskan dan mendidik tapi membentuk karakter serta ketrampilannya," ungkapnya.
Namun dengan transformasi pendidikan ini guru dituntut mampu menguasai teknologi. "Guru tidak boleh gaptek, guru harus melek teknologi. Karena sudah menjadi tuntutan di era digital dan disrubsi tekhnologi menuntut semua guru menyiapkan diri jauh lebih baik dan berkualiatas," ujarnya.
Bupati Ponorogo H. Sugiri Sancoko, mengaku senang bisa menghadiri tasyakuran HUT PGRI dan Hari Guru Nasional Tahun 2021.
"Saya memakai baju batik ini sebagai wujud cinta saya kepada PGRI. Karena guru tidak hanya penerang dunia tapi juga gemilang di akhirat," ungkap Bupati Sugiri.
Menurutnya, ke depan pihaknya ingin ada perubahan mindset menuju kemajuan dahsyat yang dimulai dari pendidikan.
"Hanya pendidikan yang bisa mengubah nasib. Pendidikan punya pengaruh sangat besar. Jika ada kemajuan suatu bangsa maka yang pertama kali dipuji adalah karena jasa guru," tandasnya.
Bupati juga menyebut, profesi guru merupakan pengabdian, sehingga kata terima kasih saja tidak cukup.
"Himne guru tidak cukup, gaji juga tidak cukup, tapi nanti di akhirat kelak semoga ditempatkan yang terbaik bersanding dengan rasulullah SAW," pungkasnya. (agus shofwan rifai)
COMMENTS