PONOROGO - Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI) Ponorogo mempunyai komitmen tinggi dalam upaya turut memajukan pendidikan.
Terbukti, APSI yang dinahkodai Marsudi Widyarto, S.Pd., SH., M.Pd ini menggelar seminar nasional dengan tema ‘Menyongsong kurikulum prototipe’,
Istimewanya, Kang Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko membuka secara langsung seminar nasional yang diselenggarakan di Hotel Amaris.
Webinar menghadirkan pembicara Agus Sukoco ketua APSI pusat, Rachmadi Widiharto Direktur Guru Dikdas, Ditjen GTK Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.
Bersamaan seminar itu, berlangsung pula momen bersejarah pengukuhan pengurus antar waktu APSI Cabang Ponorogo masa bakti 2018-2023.
"Saya ucapkan selamat kepada pengurus APSI Ponorogo yang baru dikukuhkan, dan mari bersama sama kita wujudkan pendidikan yang baik untuk mencerdaskan bangsa," apresiasinya.
Kang Giri menyebutkan, pandemi memang mengubah segalanya baik situasi, paradigma, pola pikir, cara hidup termasuk pendidikan.
Dulu segala sesuatu jelas takaran ukuran jelas, ada literasi kurikulum 13, sekarang dipaksa untuk tidak jelas itu semua karena masa pandemi, prinsipnya menyesuaikan keadaan, Maka muncullah Kurikulum Prototipe ini.
“Kurikulum Prototipe, prinsipnya kita menyesuaikan dengan keadaan,” kata Kang Giri.
Lebih lanjut Kang Giri berharap kepada narasumber bisa memberikan ilmunya terkait apa itu kurikulum Prototipe sehingga, untuk pengambilan kebijakan di Ponorogo bisa secerdas dan sehebat narasumber.
“Saya berharap pemakalah memberikan ilmunya tentang kurikulum prototipe sehingga kami pengambil kebijakan di Ponorogo bisa secerdas dan sehebat apa yang dimaksud pemakalah,” katanya.
Marsudi Widyarto, S.Pd., SH., M.Pd Ketua APSI Ponorogo mengaku bangga seminar mendapat antusias tinggi peserta.
Hebatnya, seminar diikuti Guru dan Kepala Sekolah di Ponorogo sebanyak 5067 peserta secara webinar.
Peserta tidak hanya Ponorogo saja, namun ada dari Trenggalek, Pacitan, hingga Pasuruan.
Marsudi menjelaskan, meski anggota APSI tidak banyak hanya sekitar 102 orang namun mempunyai kedudukan posisi vital mengemban amanah dalam mengawal serta menyukseskan pendidikan di Ponorogo.
"Ini menunjukkan bahwa meskipun anggota pengawas itu sedikit namun punya kekuatan yang besar untuk menggerakkan, mengawal dan mensukseskan pendidikan di Ponorogo," sebutnya.
Marsudi menambahkan, seminar nasional ini digelar untuk memberikan wawasan kepada guru, kepala sekolah dan pengawas untuk menentukan langkah harmonis pada dunia pendidikan dalam menyongsong kurikulum prototipe, serta terwujud merdeka belajar dan pendidikan hebat di Ponorogo.
“Harapan saya setelah mengikuti seminar nasional oleh APSI Ponorogo, bisa menambah wawasan dalam menyongsong kurikulum prototipe, menuju merdeka belajar dan pendidikan hebat,” pungkasnya. (agus rifai)
COMMENTS