![]() |
Gus mentri. sapaan gus Yaqut Cholil Qoumas ketua PP GP Ansor saat menuju gedung sasana praja Ponorogo yang dikawal para banser |
PONOROGO- Gus Yaqut, sapaan akrab Yaqut Cholil Qoumas, ketua PP GP Ansor mengatakan, manajemen Ansor diibaratkan seperti kereta api. Datang tepat waktu dan tidak akan berhenti sebelum sampai tujuan. "Siapa yang menghalangi tabrak, " jelas Gus Yaqut yang langsung mendapat applaus sedikitnya 1000 kader ansor dan banser di Ponorogo.
Kedatangan Gus Yaqut yang juga menteri Agama ini dalam rangka pelantikan pimpinan cabang GP Ansor Ponorogo dengan ketuanya Muhammad Ilham di gedung Sasana Praja (Sabtu, 18/6)
Gus Yaqut memberi contoh Partai Komunis Indonesia (PKI). Sejarah telah membuktikan bahwa sebelum kemerdekaan Ansor telah menabrak PKI. Karena PKI telah menghalangi gerakan ansor. "Saat itu kalau kita tidak membunuh PKI kita yang akan dibunuh . Maka PKI ditabrak banser, "terangnya.
Gus Yaqut berpesan ke anggota ansor jangan pernah merasa besar. Justru besarnya kita karena ansor. "Justru ansorlah yang membesarkan kita, " ungkapnya.
Dikatakan, ansor adalah organisasi barisan. Siapa yang mencemarkan nama baik ansor silahkan dikeluarkan dari barisan.
Pesan Gus Yaqut lainnya, Ansor jangan pernah lelah mencintai Indonesia. Sebab Indonesia itu tidak akan pernah ada tanpa Islam, kristen, hindu, budha, dan lain-lain.
"Indonesia adalah keragaman, " ungkap Gus mentri yg juga panggilan akrab gus Yaqut.
"Kalau banser menjaga gereja itu termasuk menjaga keragaman," jelasnya. Kalau ada yang nyinyir banser jaga gereja silahkan bilang "lu pikirin"
Kontroversi kadang dibutuhkan. Sebab setiap kontroversi mesti ada peluang. "Bangsa ini perlu terobosan diluar lazimnya biar cepat terjadi perubahan". jelasnya. (yani)
COMMENTS