![]() |
Judha Slamet Sarwo Edi menggelar FGD beberapa hari lalu |
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo Judha Slamet Sarwo Edi usai menggelar FGD di SMKN 1 Jenangan mengatakan bahwa sebagai building (bangunan) adalah patung reyog setinggi 126 meter dan museum peradaban,
Di dinding tebing gamping sepanjang satu kilometer bakal tersedia glamour camping (glamping). Yakni, kemah berbentuk menyerupai kapsul berderet dengan fasilitas menginap yang lengkap. Selain itu, di atas monumen dan museum terdapat camping ground (bumi perkemahan).
Menurut Yuda, arena menjadi sebuah kawasan juga ada stage untuk pentas budaya, spot kerajinan, dan penangkaran burung merak. Kolam renang untuk anak-anak juga tersedia, bentuknya seperti danau kecil.
Judha mengungkapkan, lokasi Reyog Ponorogo Park itu tak jauh dari situs Guo Lowo yang menyimpan peninggalan zaman Mesolitikum. Dikenal dengan nama Sampung Bone Culture ketika manusia purba hidup di gua-gua pada era 10.000-5.000 sebelum Masehi yang menggunakan peralatan sehari-hari dari tulang.
“Kabupaten Ponorogo itu kaya dengan kebudayaan. Perkembangan dari masa ke masa termasuk sejarah reog akan disajikan di museum peradaban,’’ ungkapnya.
Reog Ponorogo Park bakal menggerakkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Orientasi industri pariwisata, kata Judha, adalah bisnis. Masyarakat dapat mengambil manfaat dari pembangunan sebuah kawasan yang memiliki daya tarik kuat mengundang wisatawan. Pemkab Ponorogo akan menyiapkan anggaran senilai Rp 90 miliar dengan waktu pengerjaan selama tiga tahun untuk mewujudkan Reyog Ponorogo Park itu. (*)
COMMENTS