![]() |
| Muh Kholil M.Pd didampingi Sugeng Riadi M. Pd serahkan piala bergilir kepada juara umum olymbasict |
PONOROGO - SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo kembali sukses menggelar Olympiad Based On Information and Communication of Technology (Olymbasict), Kamis (16/2/2023).
Olimpiade berbasis IT pertama dan satu-satunya di Kota Reyog ini tetap menjadi magnet pelajar SMP/MTs.
Terbukti, meski pada gelaran ke-14 ini dibatasi hanya bagi kelas 9 saja namun pesertanya mencapai 354 siswa.
Bila dibuka bagi kelas 7 dan 8 seperti tahun-tahun sebelumnya, peserta diperkirakan kembali tembus angka 1000 lebih.
"Meskipun begitu olymbasict tetap menjadi olimpiade kelas 9 dengan jumlah peserta terbanyak," ungkap Muh Kholil, M.Pd.I Kepala SMA Muhipo.
![]() |
| Muh Kholil M.Pd kepsek didampingi Sugeng Riadi M. Pd waka humas bersama para juara rayon olymbasict |
Antusias tinggi ini menunjukkan event di Muhipo tetap bergengsi. Terbukti dari berbagai macam kompetisi yang digelar dalam Muhipo Competition pesertanya di atas target minimal.
"Artinya peserta selalu maksimal. Baik dari tari, voli bahkan mobil legend sempat menolak karena melebihi batas maksimal yang ditetapkan," paparnya.
Muh Kholil menegaskan, Olymbasict ini sebagai bukti komitmen sekolahnya dalam memberikan ruang bagi siswa SMP/MTs untuk menumbuh kembangkan bakat minat dan kreatifitasnya. Sekaligus memberi ruang pelajar menambah prestasi.
Pun, prestasi yang diraih selalu membuat anak bangga karena diperoleh melalui sebuah kompetisi yang profesional dan bergengsi.
Hal ini tidak lepas dari kehebatan tim Muhipo dalam melakukan evaluasi dan peningkatan kualitas perlombaan. Tujuannya agar peserta yang mengikuti event apapun di Muhipo memperoleh kepuasan.
Di antara daya tarik Olymbasict adalah olimpiade enam mapel dengan menerapkan sistem rayon.
"Suatu kebanggaan bagi peserta bisa juara rayon apalagi kalau bisa menang di final yang mempertemukan berbagai rayon," ungkapnya.
Hebatnya lagi, semua proses dalam olymbasict berbasis tekhnologi informasi. Termasuk peserta mengerjakan soal melalui smartphone yang terhubung server sekolah.
"Jadi selain dituntut menguasai materi juga harus mampu memanfaatkan tekhnologi," sebutnya.
Di samping itu, ketika di final selain kemampuan akademik, finalis juga diadu kecepatan dan ketepatan dalam menyelesaikan soal.
"Karena meski nilai sama tapi waktu mengerjakan lebih cepat meski selisih satu detik, maka yang tercepatlah pemenangnya," sebutnya.
Kehebatan sistem olymbasict ini juga sangat terjamin sportifitasnya. Karena semua proses dapat terpantau secara online.
Baik ketika mulai sampai selesai mengerjakan semuanya terekam secara akurat. Ditambah lagi bobot soal yang sesuai dengan kurikulum terbaru.
"Ini yang membuat peserta memiliki trust tinggi pada gelaran olymbasict," tandasnya.
Muh Kholil berharap, adanya Olymbasict dengan batasan kelas 9 ini mampu menghadirkan persaingan yang setingkat.
Pun, siswa yang sebentar lagi lulus itu diharapkan segera menentukan pilihan. Utamanya memilih Muhipo yang sudah terbukti kualitasnya.
Sementara itu, keluar sebagai juara umum Olymbasict ke-24 ini yakni dari tim SMPN 1 Ponorogo. Sehingga untuk kesekian kalinya memboyong piala bergilir Bupati Ponorogo. (AR)


COMMENTS