![]() |
| Bupati Sugiri Sancoko menerima hasil rekomendasi LKPJ 2022 dari DPRD Ponorogo |
PONOROGO – Rapat DPRD Ponorogo kembali digelar dalam rangka menyerahkan hasil rekomendasi terhadap Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Bupati Sugiri Sancoko tahun 2022, Senin (15/5/2023).
Berbagai persoalan disoroti secara seksama oleh anggota dewan mulai dari Pendidikan, Kesehatan, Pertanian, Pariwisata, Pemberdayaan Desa, Lingkungan Hidup, Keuangan, Pekerjaan Umum dan Tata Ruang.
“Hasil rekomendasi itu merupakan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan daerah,” ujar Ketua DPRD Ponorogo, Sunarto, Senin.
Dia menjelaskan yang paling mencolok adalah perihal parkir, terutama di kawasan Alun-Alun Ponorogo, jika ada event, baik itu pasar malam ketika Lebaran maupun grebeg suro.
Politisi NasDem ini mengaku jika saat event akan banyak bermunculan juru parkir (jukir) yang tidak ada izin, juga warga dilakukan penarikan seenaknya sendiri. Sepeda motor yang biasanya Rp 2 ribu, saat itu ditarik Rp 5 ribu.
“Bukan nominal, jika ijin kan lebih bagus. Dana itu tentu nanti akan kembali ke warga jika ditata dengan baik,” tegasnya.
Belum lagi, kata dia, permasalahan parkir tepi jalan, di mana ketika kalangan legislatif mendorong untuk menerapkan e-parkir atau parkir berlangganan ada ketakutan pihak-pihak tertentu.
“Seharusnya tidak usah takut, selama untuk kepentingan bersama. PAD tinggi selalu kembali ke masyarakat bukan?,” beber Sunarto ketika dikonfirmasi. Pun yang krusial adalah permasalahan sampah yang menjadi momok. Menurutnya, sampah itu berdampak luar biasa.
“Kami belum berbicara kesehatan, Itu berbicara keindahan, kenyamanan. Saya harap Pemkab segera merealisasikan janjinya mengatasi perihal sampah dan harus tuntas 2023,” tambahnya.
![]() |
| Suasana sidang paripurna penyerahan rekomendasi LKPJ 2022 |
Sementara Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko (Kang Giri) mengaku perihal sampah dia sudah menyedekahkan sedikit demi sedikit, di mana sudah mencanangkan dana RT Rp 10 juta per tahun, yang mana untuk pengelolaan sampah ada Rp 1 juta.
"Ini adalah bentuk kami menyelesaikan sampah untuk hulu ke hilir. Hilir diselesaikan. Hulu maka harus ada biopori, komposting, memilah sampah itu dari dana yang kami berikan,” imbuh Kang Giri.
Dia menegaskan bahwa sampah merupakan akumulasi puluhan tahun silam.
Dia berjanji harus menuntaskan permasalahan itu tahun ini.
“Jangan mengutuk kegelapan. Ini PR bersama. Ini akumulasi. Ini sampah semua. Jangan saling menyalahkan lah,” beber Kang Giri.
Perihal parkir, dia sependapat dengan DPRD. Lantaran omset yang didapatkan ketika pasar malam saat Lebaran tidak seperti yang diharapkan.
“Tentu kami akan segera hijrah ke e parkir. Dimana agar tidak bocor, tidak dikendalikan preman, tidak membebani jukir (juru parkir) juga,” pungkasnya. (adv/yani)


COMMENTS