![]() |
Lounching buku Mencari Makna Demokrasi |
PONOROGOPOS- Ketua Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) Kabupaten Ponorogo melakukan Lounching buku SDM dengan judul Mencari Makna Demokrasi. Isi buku ini merupakan episentrum Perjalanan adhoc pemilu tahun 2024 Kabupaten Ponorogo di Hall Hotel Amaris, Sabtu (21/12/2024)
Buku setebal 174 halaman ini ditulis oleh 3 orang masing-masing: Widi Cahyono, SAP Koordinator Devisi SDM, Organisasi dan Diklat, Isnaning Tyastuti, M.Pd penulis dan Achmad Rizal Taufiqi yang juga penulis.
"Kami mengucapkan terimakasih. Karena pengumpulan materi buku tidak lepas dari peran sekretariat Bawaslu, pimpinan dan pengawas kecamatan," ungkap Widi Cahyono.
Disusunnya buku ini menurut Widi, bisa membuka cakrawala berfikir masyarakat Indonesia dimana nantinya untuk kalangan umum bisa menikmatinya juga.
"Masyarakat tidak perlu khawatir tentang buku ini. Karena materinya sudah dikonsultasikan kepada beberapa pihak. Harapan saya, masyarakat setelah membaca bisa memberi masukan ke Bawaslu untuk bahan evaluasi," pintanya.
Ditambahkan, untuk kalangan Bawaslu, buku Iki bisa lebih mempertajam kegiatan Bawaslu selanjutnya. "Harapannya, pemilu semakin maju dan berkualitas," tambahnya.
![]() |
Muhammad Yani, mewakili wartawan yang diundang untuk menerima buku setelah di lounching |
Miftachul Asrori, S Th.I Koordinator Devisi Pencegahan, Parmas dan Humas mengatakan, progres buku ini sebagai bentuk apresiasi dari jajaran adhoc yang melakukan pengawasan dan kegiatan dan ditutup dengan kegiatan Lounching buku.
"Judulnya mencari makna demokrasi. Jadi kalau Bawaslu didemo itu bukan sebuah kesalahan. Demokrasi identik dengan demo," ungkapnya.
![]() |
Sementara itu M. Bahrun Mustofa, S.Pd.I mengatakan, buku ini bisa menjadi warisan sejarah dan meningkatkan khasanah ilmu pengetahuan. Buku ini berisi perjalanan pengawasan adhoc di Ponorogo mulai dari pembentukan hingga pembubarannya.
"Sebagai ketua Bawaslu saya mengapresiasi buku ini. Saya yakin akan memberi kemanfaatan bagi masyarakat dan sebagai upaya akses keterbukaan informasi publik mengenai kepemiluan," jelasnya. (yani)
COMMENTS