![]() |
Wahyudi, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo |
PONOROGOPOS- Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo akan mengkaji dulu usulan Komisi C DPRD Ponorogo saat raker lalu untuk merubah sistem parkir kendaraan umum dari reguler ke E-Parkir atau Parkir Berlangganan.
Alasan Komisi C dibawah Ketua Widodo SH, bila E-Parkir atau Parkir Berlangganan diterapkan akan menambah PAD yang cukup siknifikan. Setahun dari parkir bisa mendapatkan PAD 5 Miliar
"Kita harus membuat kajian dulu atau telaah staf dulu. Setelah itu kita laporkan kepada atasan untuk menjadi bahan keputusan bupati,' jelas Wahyudi, Kepala Dinas Perhubungan kabupaten Ponorogo saat dihubungi Kamis (20/3/2025).
Sistem parkir mulai reguler, E-Parkir dan Parkir Berlangganan kata Wahyudi, punya kelebihan dan kekurangan. Dibutuhkan kajian mendalam agar tidak ada gejolak di tengah-tengah juru parkir yang menjalankan tugas yang cukup berat.
"Kalau hasil kajian tidak perlu merubah sistem dan tetap menggunakan reguler, ya itu harus kita jalankan bersama," katanya.
Apa sistem reguler masih bisa diandalkan untuk menambah PAD? Wahyudi menjelaskan tentu dengan cara mencari titik lokasi parkir baru, menertibkan setoran terhadap petugas parkir.
"Juga melakukan parkir insidental setiap acara yang diadakan oleh pemerintah daerah," ungkapnya.
Wahyudi malah membeberkan kelemahan sistem E- Parkir mulai alat yang digunakan tidak compact sehingga sulit dibawa, proses penggunaan alat E-Parkir membutuhkan waktu sampai karcis tercetak dan petugas parkir kesulitan menggunakan alat apabila banyak yang parkir sehingga pengguna juga merasa kurang nyaman.
"Tentunya juga banyak petugas parkir yang kebingungan menggunakan alat dikarenakan gaptek karena lanjut usia," jelasnya Sedang sistem Parkir berlangganan, potensi pendapatan lebih banyak daripada parkir reguler.
"Tapi tidak efektif untuk pengguna luar kota," ungkap Wahyudi.
Tak hanya itu. kendala lain di lapangan banyak yang sudah berlangganan masih ditarik lagi. (yani)
COMMENTS