![]() |
Ketua DPRD Ponorogo Dwi Agus Prayitno bersama HMI Cabang Ponorogo Komisariat Fakultas Hukum |
PONOROGOPOS- Ketua DPRD Kabupaten Ponorogo Dwi Agus Prayitno menjadi pengisi Stadium General diacara Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Hukum pada acara Latihan Kader 1 (LK-1) dengan thema: Kepemimpinan Politik dan Peran Mahasiswa Dalam Pembangunan Daerah (Kajian Konseptual dengan Fokus pada Konteks Pembangunan Daerah Ponorogo). Acara digelar Jumat (17/10/2025) di Kodim 0802 Ponorogo yang dihadiri ratusan mahasiswa.
Menurut Kang Wi, diera otonomi daerah, kualitas kepemimpinan menjadi faktor kunci dan utama dalam efektifitas tata kelola pembangunan. Pembangunan berkelanjutan tidak akan terwujud hanya dengan kekuatan pemerintah saja. “Diperlukan partisipasi aktif masyarakat, dunia usaha dan mahasiwa sebagai moral force bangsa untuk mengawal pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan,” jelasnya.
![]() |
Ketua DPRD Ponorogo Dwi Agus Prayitno saat memberikan materi |
Selanjutnya, Kang Wi memberi gambaran tentang 6 model kepemimpinan dengan perspektif barat. Namun dari 6 model tersebut disimpulkan bahwa teori barat secara konseptual berakar pada rasionalitas, kontrak sosial, legitimasi rakyat, menekankan efisiensi, legalitas dan akuntabilitas.
Sedangkan gambaran konsep kepemimpinan dengan perspektif Islam menurut Kang Wi, Islam menempatkan kepemimpinan bukan hanya sebagai urusan politik, tapi amanah moral dan sosial. “Pemimpin bukan hanya sekedar penguasa, tapi penjaga keadilan dan keseimbangan masyarakat. Contohnya Kepemimpinan ala Al Mawardi (kitab Al-ahkamassulthaniyah), Al Ghazali (kitab Ihya Ulumuddin) dan Ibu Khaldun (kitab Al Muqadimah).
Ketua DPRD dari FKB ini menyitir perkataan Bung Karno dimana Pemimpin besar bukan yang berkuasa atas rakyat, tapi yang membangkitkan kekuatan rakyat.
Tak hanya itu, Kang Dwi Juga memberi materi fungsi kepemimpinan dalam pembangunan daerah, kontek pembangunan daerah Ponorogo, isu-isu strategis pembangunan Ponorogon. Tak lupa tiga peran mahasiswa dilontarkan yaitu: 1. Kritis abalitis (watchdog), Inovatif Kontruktif (problem solving) dan Edukatif Emansipasif (educator).
“Kepemimpinan politik tanpa mahasiswa akan kehilangan arah. Mahasiswa tanpa tanggungjawab social akan kehilangan makna. Sinergi keduanya adalah kunci membangun Ponorogo lebih maju, mandiri dan berkelanjutan,”jelas Dwi Agus Prayitno.
Sementara itu kehadiran Ketua DPRD Ponorogo Dwi Agus Prayitno mendapat apreasi dari panitia. “Saya ucapkan terimakasih kepada ketua DPRD yang berkenan hadir pada acara kami,” ungkap Haspin Koordinator SC, Riki Wahyu Prasetyo Sekretaris SC dan Eliana Ayu Indah Permatasari Ketua Umum HMI Komisariat Fakultas Hukum. (yani)
COMMENTS