PONOROGO - Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Ponorogo benar benar mewujudkan madrasah yang hebat dan bermartabat.
Hal itu tampak dari raihan prestasi anak didiknya yang panen prestasi di tingkat internasional.
Tak tanggung-tanggung, tiga medali emas dan satu medali perak berhasil dipersembahkan anak didiknya di ajang tingkat ASEAN.
Yakni dalam lomba bertajug Asean Innovative Science Enviromental and Entrepeneur Fair (AISEEF) 2022.
Amru Hidayah Pembina KIR MAN 2 Ponorogo mengatakan, ajang bergengsi ini diselenggarakan oleh IYSA (Indonesian Young Scientist Association) dan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
"Hebatnya, anak-anak Mandapo membawa nama harum Indonesia karena mampu bersaing dengan 20 negara di Asia," ungkapnya.
Medali emas pertama diraih di bidang entrepreneuer. Prestasi diraih oleh Alfin Maghfiroh XII MIPA 2, Danella Aura Shifa XII MIPA 2, Hasna Inas Sadiya XII MIPA 2, Firnanda Alfianti XII MIPA 1 dan Solihatul Maisaroh XII MIPA 3.
Mereka berhasil menjadi yang terbaik berkat judul penelitian KPOB (Kluwih Pengganti Olahan Beras) as a Food Diversification Subtitute for Rice.
Emas kedua, diraih di kategori sosial sains. Dipersembahkan oleh Camilla Qivtia Anggun SN XII MIPA 6, Dini Mulat Sayekti XII MIPA 6, Firda Sefti Wiritantiana XII MIPA 6, Arga Mukti Wicaksana XII MIPA 6 dan Rosa ‘Irfana Firdausi XI MIPA 3.
Siswa berprestasi ini mengajukan judul penelitian Economic Empowerment of Batik Ciprat to Increase The Living Standards of People with Mental Disabilities in Karangpatihan Village Indonesia.
Emas ketiga diraih dalam bidang environmental. Diraih oleh Firly Putri Rahayu Ningtyas XII MIPA 4, Dina Kamilasari XII MIPA 7, Ruliana Marta Dewi XII MIPA 4 Naharis Sururi Fauziyah XII MIPA 1 dan Afina Ni'ma Rosyada XII MIPA 1.
Mereka mengangkat judul NAPO (Natural Porous) : Utilization of Carbon from Baggase and Banana Stems as Environmentally Friendly Paving.
Sedangkan medali perak diraih di bidang sosial sains. Disabet oleh Like Zuyyina Fatwa F XI MIPA 4, Ziadatul Fauzia XI MIPA 6, Aulia Nur Zahro XII IPS 3, Shofiana Nur Azizah XII IPS 3 dan Raudhatul Alifah XII IPS 3.
Adapun judul penelitiannya adalah, C-Mical : Organic Insectiside As Support Agricultural And Sustainable Economy.
Sementara itu, Camilla Qivtia Anggun Sukma Ningrum salah satu peraih medali emas mengaku bangga dan senang atas pencapaian prestasi tingkat ASEAN ini.
Camilla mengatakan terinspirasi mengangkat Desa Karangpatihan karena di desa ini benar-benar memberdayakan tuna grahitanya dalam bentuk keterampilan. Dan yang menjadi ikon baru itu batik ciprat.
"Sehingga saya melakukan penelitian mengenai dampak pemberdayaan batik ciprat bagi warga tunagrahita," paparnya.
Tidak mudah bagi Camilla dkk melakukan penelitian di masa pandemi. Salah satu kendalanya ketika dia dan kawan-kawannya dalam mengumpulkan data.
Selain itu untuk berkomunikasi dengan anggota tim dan guru pembimbing hanya bisa virtual dengan memanfaatkan whatsapp.
"Semoga prestasi yang saya dapatkan ini bisa dijadikan motivasi bagi teman-teman lain, dan kedepannya saya akan terus semangat untuk berprestasi," pungkasnya. (agus rifai)
COMMENTS